Pelukis asal Blitar – Jawa Timur, kelahiran 1951, ini menyatakan, kunjungan itu mengganggu pikirannya dari hari ke hari. “Sukses orangtua dalam mengumpulkan harta, membangun karir dan bisnis, tak ada gunanya kalau kita mendapati anak kita seperti itu, “ katanya. Karena itu, dia mau mengetuai LSM Seniman Indonesia Anti Narkoba (SIAN) dengan semangat itu. “Saya siap perang untuk membrantas narkoba, “ tekadnya.
Menghimpun teman-temannya sesama seniman, H. Hardi gigih berkampanye. Hari-hari ini, misalnya, dia sibuk menyiapkan pameran lukisan menyambut Hari Anti Narkoba (HANI) 2007 di Hotel Nikko,
“Memang ada desain besar untuk merusak generasi kita agar terus bodoh dan malas. Antara lain dengan penyebaran narkoba. Sebagai orangtua kita mesti menyadari, “ katanya, prihatin. (dimas).
1 comment:
salut atas pendirian SIAN, dan salam hangat buat mas Hardi, saya Badrus Zaman lama tak jumpa dengan sampean, ketemu terakir di pameran Nuansa Ramadhan, Wisma Metropolitan Th. 1996. Saya sudah lama menekuni Terapi Lukis buat korban Narkoba, 3 tahun di Madani Home Care, 1 tahun di Mental Health Centre Rumah Sakit Duren Sawit Jakarta. Metode Terapi Melukis saya telah diliput oleh berbagai media TV dan Pers, serta telah menghasilkan sebuat skripsi (FSRD ITB Bandung) sekarang bersama teman2 mendirikan NAFS CARE sedang menggalang kerjasama dengan pemkot Tangerang dan Depok dalam penanggulangan bahaya Narkoba
Post a Comment