MUKADIMAH

NASKAH Proklamasi Kemerdekaan kita tidak disusun dan diproklamirkan oleh pemuda dan pemudi yang sedang mabuk. Tetapi oleh para pejuang , pemikir yang sehat dan bertanggung-jawab atas bangsanya.

Dalam tutur bahasa kesenian, seorang penyair menggambarkan sebagai berikut: Serumpun bambu bertahan dalam badai, mereka bak manusia yang ulet, mengatasi kesukaran serumpun bangsa, sentosa, tegak, dan mengolah kerja, sehingga mampu mengubah jurang menjadi panorama yang indah. Mereka tanpa obat, tanpa candu, dan emoh narkoba.

Andaikan rumpun bangsa kita ini seideal syair tadi, tentunya bangsa kita sudah jaya sejak dulu. Dari Sabang sampai Merauke, mereka membangun jembatan hati, dari pulau ke pulau, merajut budaya, kesenian, tradisi, dan agama, menjadi rukun dan toleran satu sama lain.

Kini bumi Indonesia penuh ancaman narkoba. Setiap hari konon berjatuhan 40 orang mati karenanya, sedang jutaan generasi muda lainnya dalam kesakitan dan dalam cengkeramannya.

Maka, saatnya kini kita proklamirkan lagi, sebuah Gerakan Kebangsaan Perang Melawan Narkoba, dan gerakan ini bukan dilakukan oleh pemuda bangsa yang tengah mabuk. Allah SWT Maha Tahu.

Untuk itu kita mohon bimbinganNya.

H.HARDI

Ketua Umum

Sunday, December 9, 2007

Tes urine positif

Ahmad Albar Berstatus Tersangka

ROCKECRS kawakan Ahmad Albar akhirnya ditetapkan sebagai tersangka pengguna shabu, menyusul hasil positif tes urine. Kepastian ini disampaikan langsung oleh Ketua BNN, I Made Mangku Prastika.

"Pastinya dia tersangka," tegas Prastika. Dan malam ini, Rabu (28/11)
Ahmad Albar telah dipindahkan ke Bareskrim Mabes Polri. Selain itu putra kesayangan Iyek – demikian Ahmad Albar biasa disapa, Fachri Albar masih terus diburu dengan status DPO (daftar pencarian orang) setelah ditemukan 1,5 gram kokain di dalam kamarnya.

Penangkapan Iyek dan perburuan
Fachri menjadi bagian penting untuk mengungkap jaringan narkotika internasional setelah ditemukannya 1,5 juta butir ekstasi, uang sebesar 2,5 milyar rupiah yang diduga hasil dari penjualan ekstasi dan ditangkapnya 2 orang Malaysia dan 3 orang Indonesia di kamar apartemen Taman Anggrek.

Keterlibatan Iyek dalam sindikat tersebut menguat setelah secara sengaja melakukan persekongkolan menyembunyikan Cece – perantara antar bandar-bandar di Indonesia dan sindikat internasional yang dikendalikan Steven atau Albert - warga negara Malaysia.
Camelia Malik – artis serta adik Iyek yang sempat menjenguk di BNN, tidak memberikan satu pernyataan apapun. Sementara kondisi kesehatan Iyek, sampai malam ini mengalami penurunan secara drastis. "Beliau kondisinya merosot dan saya baru mengurus semua bon obat-obatnya," ungkap Farhat Abbas SH.

Dengan fakta yang terpampang sekarang ini, pernyataan
Donny Fatah dan Ian Antono di Dharmawangsa Square, Rabu siang (28/11) yang terkesan sangat membela menjadi sia-sia. "Selama bergaul dengan Iyek, saya tahu secara pasti kalau dia jauh dari hal-hal semacam itu," bela Donny Fattah saat itu. Tapi fakta berbicara lain, sebuah tamparan keras kini menghantam God Bless. (kapanlagi.com)

Selasa, 27 November 2007 - 22:19 wib

Ahmad Albar Ditangkap,

Diduga Sembunyikan Buron

JAKARTA, SELASA - Artis rock Ahmad Albar ditangkap tim reserse Mabes Polri karena diduga terlibat kasus penemuan 490 ribu butir ekstasi di apartemen Taman Anggrek, Jakarta Barat, pekan lalu.

Direktorat Tindak Pidana Narkoba dan Kejahatan Terorganisir, Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Brigjen Pol Indradi Thanos di Jakarta, Selasa (27/11), mengatakan, Ahmad Albar kini masih menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik. "Rumahnya dijadikan tempat menginap seorang buronan ratusan ribu ekstasi yang kita temukan di Taman Anggrek," katanya.
Menurut Indrradi, polisi menangkap Ahmad Albar karena yang bersangkutan tidak melapor ke polisi saat ada buronan yang menginap di rumahnya. "Kebetulan, kita tangkap buronan kita di rumahnya," kata Indradi tanpa menyebut identitas buronan yang ditangkap itu. "Nanti, kami akan jelaskan sebab pemeriksaan masih terus berlangsung," tambahnya.

Jika Ahmad Albar terbukti menyembunyikan buronan, besar kemungkinan penyanyi rock papan atas ini akan ditahan. Polisi juga terus menyelidiki keterlibatan Ahmad Albar dalam jaringan ekstasi internasional yang melibatkan beberapa warga negara Malaysia.

Pekan lalu, polisi menemukan 490 ribu ekstasi dan menangkap lima tersangka termasuk dua WN Malaysia. Tiga WN Malaysia dinyatakan buron dan diduga salah satunya menginap di rumah Ahmad Albar. Kasus ini juga menyeret dua karyawan Bea dan Cukai Tanjung Priok karena diduga ikut membantu memasukkan ratusan ribu ekstasi dari Malaysia yang dicampur dengan jagung. (S027/kompas.com)