MUKADIMAH

NASKAH Proklamasi Kemerdekaan kita tidak disusun dan diproklamirkan oleh pemuda dan pemudi yang sedang mabuk. Tetapi oleh para pejuang , pemikir yang sehat dan bertanggung-jawab atas bangsanya.

Dalam tutur bahasa kesenian, seorang penyair menggambarkan sebagai berikut: Serumpun bambu bertahan dalam badai, mereka bak manusia yang ulet, mengatasi kesukaran serumpun bangsa, sentosa, tegak, dan mengolah kerja, sehingga mampu mengubah jurang menjadi panorama yang indah. Mereka tanpa obat, tanpa candu, dan emoh narkoba.

Andaikan rumpun bangsa kita ini seideal syair tadi, tentunya bangsa kita sudah jaya sejak dulu. Dari Sabang sampai Merauke, mereka membangun jembatan hati, dari pulau ke pulau, merajut budaya, kesenian, tradisi, dan agama, menjadi rukun dan toleran satu sama lain.

Kini bumi Indonesia penuh ancaman narkoba. Setiap hari konon berjatuhan 40 orang mati karenanya, sedang jutaan generasi muda lainnya dalam kesakitan dan dalam cengkeramannya.

Maka, saatnya kini kita proklamirkan lagi, sebuah Gerakan Kebangsaan Perang Melawan Narkoba, dan gerakan ini bukan dilakukan oleh pemuda bangsa yang tengah mabuk. Allah SWT Maha Tahu.

Untuk itu kita mohon bimbinganNya.

H.HARDI

Ketua Umum

Friday, April 20, 2007

ARTI LOGO

BENTUK LOGO

Adalah sebuah perisai, yang lazim digunakan sebagai pelindung mara bahaya

Kepala burung elang rajawali

Melambangkan kebebasan jiwa, kewaspadaan, umur panjang, dan terbang jauh

Lima bintang

Menggambarkan pengamalan PANCASILA dalam usaha yang maksimal

Warna merah dan putih

Melambangkan bangsa Indonesia yang berani dalam membela kebenaran

Warna biru

Adalah lambang dari cinta, religius.

Warna kuning di paruh dan leher

Melambangkan keberuntungan dan kesejahteraan.

ARTI LOGO

Lembaga persaudaraan Seniman Anti Narkoba support by BNN dalam memerangi narkoba dilakukan dengan cara penyadaran, rasa cinta dan nilai patriotisme dan merupakan perisai persaudaraan berlandaskan aura cinta dari Tuhan Yang Maha Esa.